Senin, 30 Juni 2014

Tugas Ujian Tengah Semester Kritik Seni Rupa 2

                                                  Ujian Tengah Semester Kritik Seni Rupa 2
Soal dan jawaban.
1.      Bagaimana cara kerja kritik seni rupa dengan pendekatan Holistik ?
Kritik seni rupa memiliki peranan penting dalam mengungkapkan macam ragam nila,makana dan permasalahan tentang karya seni,kritik seni holistik yang memiliki tujuan menungkap nilai secara utuh,tidak pincang atau tidak melihat dari perspektif tertentu.Pendekatan hilistik mempunyai sifat plural,multi data, multi methods,multi sumber,menyeluruh dan kompleks.Maksudnya adalah pendekatan ini menggunakan berbagai sumber untuk dicari dan dinilai dalam menjustifikasi baik buruk suatu karya,sedangkan multi methods yaitu sumber sumber yang dicari menggunakan berbagai cari untuk mendapatkan data,dari menggunakan angket,analisis dokumen,obesrevasi langsung maupun wawancara pengamat.
Pendekatan ini ketika akan mengkritiki seni mempertimbangkan karya seni dari pengamat dan dari seniman sendiri agar ketika penilaian tidak ada subjektifitas melainkan penilaian yang objektif.Dalam pendekatan ini harus melibatkan beberapa aspek seperti seniman,karya dan pengamat,jadi memandang karya seni dalam tiga perspektif.Ketiga komponen tersebut saling berinteraksi dan saling menentukan nilai setiap karya.
1)      Seniman sebagai sumber data atau informasi genetik meliputi kondisi seniman dengan pengalaman khususnya,lingkungan fisik seniman dengan konteks budayanya,proses dan teknik penciptaanya serta lainnya yang semuannya berkaitan dengan yang ada sebelumnyakarya seni selesai diciptakan.
2)      Karya seni sebagai sumber Informasi objektif,diperoleh melalui pengamatn terhadap karya seni yang telah selesai diciptakan.
3)      Penghaya sebagai sumber informasi Afektif,meliputi segala tanggapan yang dirasa dan timbul dari dalam diri penghayat yang menghadapi karya seni.
Implikasi penulisan kritik :
1)      Deskripsi : keunikan teknik dan subjektivitas disampaikan ( menunjukan keholistikan )
2)      Analisis : analisis lebih intra dan ekstra estetik
3)      Interpretasi : melibatkan pertimbangan seniman,pengamat, dan karya
4)      Evaluasi atau justifikasi : harus komprehansif.

2.      Jelaskan Pembahasan Intraestetik dan ekstraestetik.
1)      Intraestetik    : mencakup unsur-unsur secara menyeluruh yang menjadi konteks. Faktor ekstraestetik mencakup sistem 
     (1) nilai, pengetahuan, dan kepercayaan yang menjadi pedoman berkesenian,
     (2) sumber daya lingkungan yang ada dan dimanfaatkan, 
     (3) kebutuhan-kebutuhan seni,
     (4) pranata-pranata seni yang berisikan sistem norma dan peranan yang mengatur tindakan berkesenian,
     (5) perilaku atau pola perilaku seni yang mencakup perilaku penghayatan, pengungkapan, dan pengelolaan seni.
2)      Ekstraestetik : secara konkret terwujud dalam bentuk karya (pelestarian dan penciptaan) yang di dalam wujudnya tercakup
      (1) corak, bentuk, struktur, dan simbol seni,
      (2) media pengungkapan seni, bahan dan teknik-tekniknya, dan
      (3) gagasan pelestarian atau penciptaan seni. Keseluruhannya menunjukkan hubungan timbal-baliknya dalam hubungan sibernetik dan sinergis antara faktor pedoman di satu segi dan energi di segi lain.

3.      Sebutkan contoh penerapan ikon,indeks, dan simbol dalam fenomena visual :
a.       Ikon :
a)      Disket pada ms.word adalah ikon fungsi untuk meyimpan file pada komputer.
b)      Piring dan sendok merupakan ikon rumah makan
c)      Rhoma irama merupakan ikon dari musik dangdut Indonesia
d)     Tangga nada merupakan ikon musik
e)      Obeng dan tang pada handphone merupakan ikon dari fungsi pengaturan
f)       Menara eiffel merupakan ikon dari negara Perancis
               
b.      Indeks :
a)      Piala : indeks dari prestasi yang telah dicapai
b)      Kerutan di kulit : penuaan
c)      Perut membuncit : busung lapar
d)     Jejak binatang,bisa dipahami para pemburu sehingga dapat mengenali binatang apa yang baru saja melewati daerah tersebut.
c.       Simbol :
a)      Yang dan Yang merupakan simbol dari tak ada suatu yang benar-benar baik dan tak ada susautu yang benar-benar buruk.
b)      Baju hitam simbol berkabung
c)      salib ( simbol kepercayaan penganut agama nasrani,kristen,katholik)
d)     cincin polos pada jari tengah simbol pertunangan
e)      Janur kuning melengkung simbol ada pernikahan

4.                                                                                                Analisis karya dengan pendekatan semiotika




Judul               : Temukan aku di Indonesia

Di buat oleh    : Iwan Febrianto
Ukuran                        : A2
Media              : Drawing pen di atas kertas
Tahun              : 2013

a.       Deskripsi
Karya seni rupa merupakan ungkapan perasaan jiwa seseorang yang diekspresikan dan dituangkan dalam sebuah karya baik dalam bentuk lukisan,patung,maupun grafis.Seiring dengan berkembangnya zaman karya seni rupa pun ikut berkembang dari media dan teknik.Iwan febrianto inilah seniman muda yang aktif mengikuti perkembangan seni rupa yang baru,pria yang lahir pada 23 januari 1992 di kota kretek Kudus ini sangat menggemari dunia seni rupa mulai dari lukisan,drawing,desain,dan banyak lagi.Dengan banyak mencoba banyak hal untuk memperoleh pengalaman baru dalam hidupnya,iwan selalu bereksperimen mengenai karya yang ia buat.
Berkarya drawing merupakan kesukaanya,disamping berkarya itulah ia terbiasa memproduksi baju atas desain drawing yang ia buat,dari yang bertemakan budaya,filosofi,aktivitas sehari-hari hingga yang bertemakan oldskull .Iwan febrianto juga terdata sebagai mahasiswa seni rupa fakultas bahasa dan seni Universitas Negeri Semarang,ia saat ini memasuki semester ke enam dengan mengambil program studi pendidikan seni rupa.Selain sebagai mahasiswa ia juga menyukai hal-hal baru,bentuk nyata dari usaha dan berkarya ialah dengan mendirikan perusahaan Bean Clothing yang bergerak dibidang desain baju, dan logo.
Karya drawing yang pernah ia buat adalah yang berjudul Gunungan Jawa pada tahun 2012,dengan media dan teknik yang sama ia mengangkat tema budaya Indonesia khusunya Jawa tengah.Karya Gunungan jawa ini menggambarkan gunungan jawa seperti dalam wayang kulit namun menggunakan teknik pointilis pada bagian tertentu menggunkan media drawing men di atas kertas.”Budaya Indonesia merupakan tema yang menarik sekaligus melestarikan kebudayaan Indoneisa yang adiluhung”,kata seniman muda ini.
b.      Analisis tanda visual serta interpretasi
Karya “Temukan alu di Indonesia” ini dibuat pada tahun 2013 dengan ukuran kertas A2 di atas kertas kertas dengan media drawing pen.Pada karya drawing tersebut terdapat subbject  burung jalak yang meupakan burung khas pulau Bali.Burung jalak yang tengah berdiri di atas sebuah ranting pohon,sebagai background nampak bulatan dan titik-titik seperti bulan dan sekumpulan bintang-bintang yang bertebaran di langit pada malam hari karena background berwarna hitam,hitam merupakan warna yang menandakan gelap,suram,sehingga mengesankan malam hari.Pada samping seperti border yang terlihat mengelilingi subjek utama yakni burung jalak tersebut,terlihat ornamen berupa hiasan khas Bali,berupa sulur-suluran dan pada bagian atas terdapat kepala barong Bali.Pada bagian paling bawah terlihat beberapa bunga kamboja dan garis-garis horizontal yang mengelilinginya.
  Burung jalak merupakan burung khas pulau Bali,burung yang diprediksi hampir punah ini merupakan sejenis burung pengicau.Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Bagian pipi yang tidak ditumbuhi bulu, berwarna hitam putih dan kaki yang berwarna keabu-abuan. Warna yang digunakan pada karya ini didominasi hitam putih karena hanya menggunakan media drawing pen.Dari segi keseimbangan karay ini menggunakan keseimbangan simetris,letak subjek matter terletak ditengah dengan kanan-kiri atas-bawah seimbang satu sama lain.Garis yang muncul dibuat tegas dengan kontur yang cukup jelas dan tegas namun tidak dibuat secara kaku,ada beberapa bentuk pada bagian gambar yang dibuat dengan keluwesan seperti bunga,kepala barongan dan burung jalak iu sendiri.
 Dihadirkannya bentuk kepala barongan merepresentasikan bahwa karya tersebut bermuatan unsur budaya lokal pulau Bali,barongan yang biasa ada dalam setiap tarian dan drama khas Bali memunculkan kesan cukup kuat.Bunga kamboja juga menguatkan ke Bali-balian karya ini,seperti yang kita ketahui bersama,bunga kamboja adalah bunga yang tidak pernah lepas dari kehidupan masyakat Bali,baik untuk disediakan untuk pelenhkap sesaji maupun untuk hiasan pada rambut yang diselipkan di atas telinga.
 Burung jalak pada tahun 2012 telah dicamtumkan masuk daftar satwa yang hampir punah di Indonesia,khususnya jalak Bali sendiri.Burung ini biasa ditangkap di alam liar untuk dijual dan diperdagangkan gelap di pasar Internasional.Ini menjadi rahasia umum bila keberadaan burung jalak bali akan menjadi cerita saja tanpa dinikmati anak cucu kelak,namun masyarakat itu sendiri seakan tutp telinga dan tak mau tau akan hal tersebut demi keinganan dan uang sesaat.
 Seniman seperti mencoba menceritakan dan menyadarkan tentang keberadaan burung jalak yang hampir punah ini untuk segera diselamatkan.Mengangkat akan kepunahan burung jalak yang terjadi jika masih terjadi penangkapan dan memberjualbelikan burung jalak Bali ini.
 "Barong" adalah karakter dalam mitologi Bali, sedangkan di Jawa disebut "Barongan". Ia adalah raja dari roh-roh serta melambangkan kebaikan. Ia merupakan musuh Rangda dalam mitologi Bali. Banas Pati Rajah adalah roh yang mendampingi seorang anak dalam hidupnya. Banas Pati Rajah dipercayai sebagai roh yang menggerakkan Barong. Sebagai roh pelindung, Barong sering ditampilkan sebagai seekorsinga. Sendratari tradisional di Bali yang menggambarkan pertempuran antara Barong dan Rangda sangatlah terkenal dan sering dipertunjukkan sebagai atraksi wisata.
 Seniman menampilkan barongan memperlihatkan bahwa barong sebgai pelindung  pada kepercayaan masyarakat Bali,agar mengingatkan Bali akan keberadaan burung jalak Bali yang hampir punah.Masyarakat seharus melindungan dengan baik seperti karakter figur Barong.
 Penggambaran bunga kamboja yang biasa tumbah di kuburan-kuburan,memperlihatkan kepunahan burung jalak yang akan mati jika terus menerus diburu.Seniman memperlihatkan kekhawatiran dan kegundahan atas fenomena tersebut sehingga menggamabarkan bunga kamboja pada karyanya tersebut walau hanya diselipkan pada bagian bawah karya saja.

c.       Penilaian
             Karya yang mengangkat burung jalak Bali sebagai figur utamanya,yang diselipkan beberapa unsur kebudayaan khas Bali seperti barongan dan bunga kamboja.Memberikan pandangana atas kebudayaan lokal yang ada di Pulau Bali,seniman ternyata ingin menyampaikan kekhawatirannya atas fenomena perburuan burung jalak Bali yag sangat meresahkan,burung ini saat ini hampir punah dan terdata dalam daftar hewan yang hampir punah di Indonesia.
Dalam karya yang berjudul “Temukan aku di Indonesia”,seniman dapat menangkap peristiwa yang sangat luar biasa dan dijadikan objek gambar,apakah benar dapat menemukan burung jalak Bali ini di Indonesia sedangkan keberadaanya hampir punah?.Kekuatan ide dan gagasan yang sangat kreatif dan tak terduga menjadikan karya ini sangat bagus dan menarik.Kualitas bentuk dan teknik pun bisa dikatakan sudah mumpuni dan cakap.Goresan dan garis yang konsisten dan luwes menjdai point atas kualitas teknik yang dikuasai oleh seniman.Ekspresivitasnya pun cukup nampak dalam karya gambar menggunakan drawing pen ini.Namun,yang menjadikan karya ini memiliki kekurangan adalah ada bagian dari komposisi yang masih kurang,yakni banayak bagian yang terlihat kosong.Apakah ini hasil kesengajaan atau ketidakmampuan seniman dalam mengolah komposisi karya tersebut?.Fungsi karya ini juga bagus,karya ini dapat memberikan pesan atas fenomena hampir punahnya burung jalak Bali yang akan disampaikan pada publik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar