Senin, 07 Juli 2014

UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH KRITIK SENI RUPA 2

Fenomena budaya visual

Fenomena budaya visual yang saat ini memang masih dijadikan sebagai suatu pemikiran baru bagi beberapa pihak yang terkait.Budaya visual pada saat ini banyak menampilkan simbol-simbol secara implisit dengan pesan-pesan tersembunyi dibalik bentuk tersebut.Fungsi secara khusus yang menjadi pesan dibungkus rapi dengan digunakannya visualisasi peminjaman bentuk  yang dapat mewakili sang seniman tanpa harus secara gamblang memperlihatkan apa yang akan disampaikan.
Tanda visual pada penerapan budaya visual saat ini berkonsep hampir sama dengan prinsip dasar pop-culture,dikatakan seperti itu dikarenakan budaya pop kultur memang menyajikan karya dengan peminjaman bentuk-bentuk tertentu yang dapat mewakili maksud yang dituju.Bisa kita bandingkan dengan karya-karya seni periode sebelumnya,ketika seniman ingin menggambarkan kekejaman maka akan terlihat bentuk suatu karya seni dengan subjek pembunuhan,penyiksaan dan sebagainya.
Dalam seni rupa,budaya visual dapat dirasakan dalam bentuk-bentuk karya desain,seperti lukisan,poster,iklan dan sebagainya yang menampilklan sebuah pencitraan yang mewakili maksud atau isi karya tersebut.Seperti publik diajak untuk sedikit berfikir,apa maksud dari ini,bentuk ini representasi dari apa,hingga pada akhirnya tahu kaitan antara bentuk dan isi yang dimaksud,jika tidak maka berlalu sudah.
Banyak kemudahan yang diberikan oleh budaya visual,sumbangsi terhadap pengaruh budaya ini seperti kemudahan dalam mengolah karya seni.Sehingga tak hanya banyak kelebihan yang diberikan namun terdapat beberapa kekurangan.Kualitas karya tak lagi diperhatika,ideologis,gagasan,ide menjadi hal yang diutamakan.
Hal ini menjadikan banyak seniman muda yang beragapan bahwa dalam berkesenirupan yang terpenting adalah konsep,ide,gagasan,bukan bentuk.Imbas negatif sebagai bentuk pemertahanan ideologi ini hingga menjadikan sebuah bentuk pencemoohan sebuah karya seni yang memang mempertahankan kualitas tehnik serta ide.Sering terdengar coleteha kecil bahwa teknik hanya untuk tukang (memang sudah mereka kuasai atau bentuk suatu ungkapan ketidakmampuan ? ).Hal ini patutlah diperhatikan,bahwa sangat baik suatu karya seni jika antara ide atau gagasan yang hebat dapat diwujudkan dengan penguasaan teknik yang hebat pula.

Analisis Karya Seni Rupa Menggunakan pendekatan Semiotik
Kaya Desain Iklan Koran “Suara Merdeka” Graphic
Designer: Emyr Namara


Deskripsi :
            Karya desain iklan suatu produk koran Jawa tengah yaitu “Suara Merdeka“ yang dibuat pada tahun 2011 oleh desain grafis yang bernama Emyr Namara.Karya ini diterpakan baik pada billboard maupun kolom iklan untuk mempromosikan produk koran tersebut.Karya iklan tersebut menampilkan subbject matter berupa tiga penari Jawa yang salah satu dari ketiganya tidak memakai topeng sendiri,subjek lain dalam karya tersebut adalah font dengan tulisan “ Banyak yang bertopeng Jawa Tengah,Namun hanya satu sahabat sejati Jawa Tengah”,yang kemudian disertakan loho “Suara Merdeka” yang berupa font.Background sederhana dengan pengggunaan waran abu-abu kecoklatan.Unsur warana dalam Subject matter adalah merah pada kostum penari Jawa yang dikenakan,atau kembennya serta warna kuning keemasan pada aksesoris ynag dikenakan,dan topeng bewarna putih.Font pada tulisan menggunakan warna biru serta hitam.Warna putih pada footer pada kolom ynag berisikan logo dan alamat website koran tersebut.
Analisis Semiotik terhadap Karya :
Subjek
Deskripsi
Konotasi
Konotasi
Konotasi
Konotasi
Konotasi
 Topeng
Bentuk :
Organis
Warna : merah dengan garis hitam dan merah pada bibir
Tekstur :
Semu,kesan halus pada permukaannya
Garis : Lengkung pada bibir topeng dan bagian atas sebagai kesan rambut yang dibuat melengkung,garis mata dan alis melengkung ke bawah
Benda berupa topeng khas Jawa yang biasa digunakan dalam kegiatan acara tari tradisional
Topeng yang menampilkan garis bibir dan mata cemberut
Topeng hanya digunakan oleh dua penari Jawa dengan ekspresi wajah cemberut tanpa kesan bahagia namun menunjukan gerak yang sama dengan penari tanpa topeng sebagai fokus of interest
Penari Jawa menggunakan topeng yang menyamai gerak penari lainnya merupak simbol dari banyaknya koran ynag beredar di Jawa Tengah yang tidak mempunyai ciri khas dan isi dari budaya Jawa Tengah sendiri,penari Jawa tanpa topeng dengan senyum manis merupakan simbol dari “Suara Merdeka “ yang berkualitas dengan memberikan informasi dan berita tanpa yang ditutup-tutupi.
Karya desain koran ini menunjuakn fenomena :
Kemerosotan Informasi Budaya
Penari Jawa
Bentuk : Organis
Warna : merah pada kemben Jawa yanng digunakan,warna kulit sawo matang,rambut hitam dan aksesoris pelengkap seperti gelang giwang mahkota berwana kuning keemasan
Tiga figur manusia yang mengenakan pakaian tari tradisional,salah satu dari tiga penari tidak mengenakan topeng
Dua figur penari mengenakan topeng dengan raut muka cemberut sedangkan satu penari tanpa topeng tesenyum dengan manisnya
Teks : “ Banyak yang bertopeng Jawa Tengah,Namun hanya satu sahabat sejati Jawa Tengah”
Teks berwarna biru dengan font sederhana tumpul
Merupakan isi dari karya yang dimaksud.Berikan informasi mengenai kualitas koran “Suara Merdeka “ dibandingkan koran lain yang beredar di Jawa Tengah
Informasi bahwa ada banyak koran yang ada di Jawa Tengah namun hanya suara merdeka bacaan berbobot Jawa Tengah