Sarung
ki semar dan ksatria-ksatria carangan
Seniman
: Heri Dono
Matriks Analisis
Subjek
|
Deskripsi Unsur Rupa
|
Denotasi
|
Wayang
|
Bentuk : Organis
Warna : Krem pada wajah, tangan dan kaki, Merah pada
bibir, jubah,tindik di telinga, dan huruf S, Biru pada pakaian, Kuning pada
gelang tangan, gelang kaki, angka 2345 dan outline huruf S, Oranye pada kuku
tangan dan kaki, Coklat tua pada celana dalam, Coklat dan coklat kekuningan
pada sarung batik, Hijau pada renda – renda sarung, kerah dan pada bintang
14, Merah muda (pink) pada celana legging, Hitam pada bola mata, bulu mata,
rambut, dan outline angka di dahi, Putih pada
koyo.
Tekstur : Tekstur semu, berkesan halus
Garis : Garis lengkung pada tubuh subjek wayang.
|
Figur wayang yang badannya tambun yaitu Semar
menggunakan pakaian superman dengan posisi tubuh sedang terbang dan
mengacungkan jempol tangan kanan berkesan seperti kesatria yang konyol dengan
segala aksesoris yang menempel di tubuhnya
|
Elipse (Subjek pendukung)
|
Bentuk : Geometris
Warna : Merah
Tekstur : Tekstur semu, berkesan halus
Garis : Lengkung
|
Bentuk elipse yang terletak di atas kepala berkesan
seperti malaikat
|
Sinar (Subjek pendukung)
|
Bentuk : Bersudut
Warna : Hijau pada bintang,kuning muda pada
kertas, dan putih pada sinar.
Tekstur : Tekstur semu, berkesan halus
Garis : Garis lurus pada sinar dan garis lengkung dan
bersudut pada bintang dan garis lengkung pada kertas.
|
Ide yang muncul dari kepala atau otak digambarkan
dengan sinar muncul dari dahi dan memantulkan
berupa bintang yang di dalamnya terdapat kertas.
|
Asap (Subjek pendukung)
|
Bentuk : Organis
Warna : Putih
Tekstur : Tekstur semu, berkesan halus
Garis : Garis lengkung dan lurus.
|
Asap terletak tepat di belakang
pantat dari figure Semar.
|
Sarung ki semar (Subjek
pendukung)
|
Motif : kotak-kotak
Warna : Kuning kecoklatan dengan sentuhan warna coklat.
Tekstur : Tekstur semu, berkesan kasar
Garis : lurus
yang berpotongan
|
Sarung kotak hitam-putih-merah-kuning tidak bisa
dipakai sembarang orang, keramat, titik, tidak bisa diganggu gugat. Dalam
dunia pewayangan cuma empat tokoh yang berhak mengenakan sarung ini, yaitu Ki
Semar sendiri, Sang Hyang Bayu, Bima dan Hanoman. Tetapi pada lukisan, sarung kotak-kotak berwarna
coklat dan kuning kecoklatan dipakai oleh semar yang dalam cerita pewayangan
merupakan tokoh dewa yang memanusia.
|
Konotasi 1
|
Konotasi 2
|
Tokoh wayang semar yang seharusnya mengenakan pakaian
yang kental dengan budaya jawa khususnya tetapi sebaliknya malah mengenakan
pakaian supermen yaitu seorang kesatria yang berasal dari luar negeri
|
Dalam cerita mahabarata, ki semar merupakan tokoh dewa
yang memanusia dan berperang tanpa menggunakan dendam pribadi dan merupakan
seorang kesatria, lakon Mahabharata memang
begitu dekat dengan panggung politik kita tapi seluruh rakyat
Indonesia yang sudah paham betul bahwa tidak ada yang serius dalam kancah
politik negeri ini sehingga tokoh ki
semar digambarkan dengan pakaian dan aksesoris-aksesoris yang lucu seolah
menyimbolkan kelucuan politik.
|
Jika biasanya pada kepala seorang malaikat digambarkan
dengan bentuk seperti mahkota namun bentuknya hanya bulat dan bolong pada
tengahnya,tetapi dalam gambar wayang semar yang berpakaian seperti supermen
layaknya seorang kesatria juga terdapat gambar lingkaran pada kepala seakan
ingin menyamakannya juga dengan malaikat
|
Seseorang yang dijuluki dengan malaikat biasanya
merupakan orang yang putih atau jernih hati dan jiwanya yang selalu ingin
menolong orang-orang yang membutuhkan,tetapi dalam lukisan ini, seorang tokoh
digambarkan sebagai ki semar seorang kesatria yang hanya mengenakan pakain
dan aksesoris serba lucu dan tidak ada kesan serius seolah menyimbolkan
tentang kulucuan seorang kesatria pada jaman sekarang ini.
|
Sebuah ide yang keluar dari pemikiran tokoh wayang
digambarkan dengan cahaya berwarna putih dan terdapat kertas yang penuh
dengan tulisan seolah menuliskan beberapa hasil pemikiran
|
Ide-ide yang keluar dari pemikiran ki semar berupa
cahaya putih dan kertas yang terdapat tulisan-tulisan menyimbolkan sebagai
janji-jani seorang kesatria.
|
Asap putih yang terletak di belakang pantat dari figure
semar seolah menyimbolkan bahwa pemikiran atau gagasan yang disampaikan akan
keluar begitu saja lewat belakang dan seolah menjadi asap putih yang akan
menghilang tertinggalkan karena sang tokoh yaitu semar telah terbang tinggi
|
Asap putih yang terletak dipantat ki semar
mengibaratkan janji-jani yang telah disampaikan hanyalah sebuah asap putih
dan bualan belaka.
|
Sarung berwarna coklat dan kuning kecoklatan yang
dikenakan oleh ki semar menyimbolkan bahwa semua orang berhak mengenakan
sarung tersebut meskipun ia bukanlah seorang yang hebat.
|
fashion dunia pewayangan, bahwa dalam wayang, warna
adiluhung tidak hanya putih bersih, tapi juga mengandung hitam, kuning, dan
merah dalam kuantitas yang sama.
Jika pada cerita sarung dengan warna-warna yang adiluhung tidak dapat dipaki
oleh sembarang orang, tetapi pada jaman sekarang, sarung dapat dipakai oleh
siapapun yang mempunyai uang untuk membelinya ibarat kekuasaan yang dibeli
hanya dengan uang.
|
Konotasi -3
|
Konotasi -4
|
Ki Semar dengan pakaian ala Superhero sang Superman
bertingkah konyol dengan ragam aksesoris yang menempel pada kostum yang ia
kenakan .
|
wayang begitu dekat dengan kehidupan nyata karena dalam
wayang kita bertemu dengan model-model tentang hidup dan kelakuan manusia
|
Konotasi -5
|
Konotasi Akhir
|
Dalam babad politik Indonesia modern, kita menemukan
hal serupa, terutama adu siasat yang dilakukan untuk mencapai kepentingan,
namun karena siasat tersebut terlalu gampang dibaca, maka seringkali berakhir
sebagai sebuah guyonan. Yang berbeda, punakawannya bukanlah Anak Ki Semar,
tapi seluruh rakyat Indonesia yang sudah paham betul bahwa tidak ada yang
serius dalam kancah politik negeri ini.
|
Lukisan ini menunjukan fenomena politik di Indonesia
yang carut marut,penuh dengan adu siasat para lakon politiknya yang hanya
memberikan janji palsu :
Siasat Politik.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar